ilustrasi dr wisatanesia.com |
Selangkah demi selangkah,
Kutelusuri jalan berduri
Melanglang jagat penuh melarat.
Tiada pernah kutemui, tiada pernah kudapati,
Hanya kekosongan dan kehampaan yang menanti
Perih hati, pedih rasa
Hidupku pun terhempas
Duniaku pun sirna, tiada tempat perpijak
Daun pun ikut berguguran, tiada tempat berteduh
Ooh betapa marahnya engkau padaku
Aku pun tetap berjalan dengan langkah tak pasti
Dengan selaksa do’a
Dengan selaksa derita dan harapan
Jalanpun terus berlalu, walau kaki terasa perih
Mata memandang tajam ke depan
Menuju kearah seberkas cahaya
Sejenak aku terpana dan tertegun
Merenungi cahaya tersebut, ada asa
Yang mampu memberikan terang
Yang memberikan arah bimbingan
Terlihat olehku tempat yang teduh
Langkah lunglai tuk menggapai teduhnya
Sepanjang langit bumi bersatu
Aku permisi untuk berkeluh
Menitik nalarkan semua derita
Menitik nalarkan isi kalbu
Angin berhembus sepoi basah
Memberi harapan yang resah
Memberi nyaman yang gerah
Arah tempatku mengadu
Arah tempatku yang syahdu
Ungasan Anggara Kasih, Juni 1991
by_Gust Yourll