Laman


"tak ingin disebut pujangga, bodoh ataupun liar

cukup sebagai penyuka puisi dan cerpen "





Juni 15, 2011

M a a f

ilustrasi dr google

Hari pun berganti dengan suasana yang beda
Kupandang ke depan luas mawas, terlihat langit seakan bersatu dengan lautan.
Ku tengadahkan muka, terlihat warna biru yang semu.bayupun tiada
Dan berhembus, menghempaskan debu terbang melayang
Teriknya mentari, tak hentinya menyengat
Kilauan batu menyilaukan panas, gerah.haus menerus belahkan persada.
Setetes airpun jatuh diatas debu, yang hanya menjadikan kalbu mendekap.
 ......................kucoba celupkan muka pada jernihnya air
.......................kucoba kayuh sampan untuk menepi
.......................kucoba menyeberangi arus...................
Namun tetap keruh
Namun tetap luruh
Namun tetap guruh.
Ku tak sanggup..., ku tak kokoh..., kupasrah namun tak menyerah.
Kupandang dunia.............. terlihat gersang
Kupandang rembulan ..........terlihat muram
Hanya hamparan awan menyapu alam yang kian merawan.
Hanya luka dan luka,dan tak neraka
Hanya cahaya mentari dan tetes embun dikesiangan, memberikan secercah harapan.
Ku tetap melaju,ku tetap melangkah pasti dengan arah,
Yakin dengan tujuan, membuka alur, menyatukan jalur,
Menuju tempat yang teduh, dibawah satu rumpun,
luruh dan lirih tempatku berlindung.

Tudung dalam kasihMu,.... Ya Tuhanku..........

Ungasan,24 Juni 1991,
Sebuah perjalanan menuju tempat baru dengan berbagai masalahnya
by_Gust Yourll